Tips Kapan Sebaiknya Waktu Makan yang Baik Untuk Kesehatan
Dalam ilmu kedokteran, waktu makan tidak hanya memengaruhi energi harian, tetapi juga kesehatan metabolisme jangka panjang. Pola makan yang sesuai dengan ritme biologis tubuh dapat membantu mencegah obesitas, diabetes, gangguan pencernaan, hingga penyakit jantung. Mari simak apa saja penjelasannya dan mana waktu terbaik untuk makan bagi kesehatan.
Untuk sarapan biasanya pukul enam pagi sampai 9 pagi, beberapa alasan medis menyebutkan setelah tidur panjang, kadar gula darah dan cadangan glikogen dalam tubuh menurun. Sarapan membantu mengisi energi, menstabilkan gula darah, serta mendukung fungsi otak. Sarapan sebaiknya tidak dilewatkan, ideal dilakukan dalam 2 jam setelah bangun tidur. Tips untuk makanan yang dimakan saat sarapan sebaiknya karbohidrat kompleks (oat, roti gandum), protein (telur, susu rendah lemak), dan serat (buah atau sayur).
Kemudian untuk makan siang pukul 12 siang hingga 1 siang. Beberapa alasan medis menyebutkan sekitar 4–5 jam setelah sarapan, kadar gula darah mulai menurun. Jika tidak diisi ulang, tubuh cenderung lemas, konsentrasi menurun, dan risiko makan berlebihan pada malam hari meningkat. Porsi makan siang sebaiknya seimbang: ½ piring sayuran, ¼ piring karbohidrat, ¼ piring protein (sesuai anjuran Pedoman Gizi Seimbang Kemenkes RI).
Camilan Sore pukul jam 3 sore hingga 4 sore, sebaiknya tidak dilakukan apabila ingin menurunkan berat badan. Beberapa alasan medis menyebutkan camilan sehat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil hingga malam, serta mencegah asam lambung naik akibat perut kosong terlalu lama. Kemudian pilih camilan tinggi serat dan protein, rendah gula tambahan. Seperti buah segar, kacang, yogurt.
Selanjutnya makan malam pukul 6 malam sampai 8 malam. Beberapa alasan medis menyebutkan aktivitas metabolisme tubuh menurun menjelang malam. Jika makan terlalu larut, makanan sulit dicerna, risiko asam lambung naik meningkat, dan tidur bisa terganggu. Makan malam sebaiknya dilakukan minimal 2–3 jam sebelum tidur. Pilih porsi lebih kecil daripada siang, dengan lebih banyak sayur dan protein tanpa lemak. Kemudian sebaiknya menghindari makan larut malam dikarenakan ada beberapa studi kedokteran menunjukkan bahwa makan setelah jam 21.00–22.00 berhubungan dengan meningkatnya risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik karena mengganggu ritme sirkadian. Menurut kedokteran, waktu makan terbaik mengikuti ritme alami tubuh seperti sarapan di pagi hari, makan siang di tengah hari, camilan sore, dan makan malam sebelum larut. Pola ini membantu menjaga keseimbangan gula darah, fungsi pencernaan, kualitas tidur, serta mencegah penyakit metabolik.